#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;

Jumat, 12 April 2013

Hutan Lindung Disetujui Jadi Lokasi Jalan Palu-Parigi

indonesiatimur.co - Menteri Kehutanan RI memberikan persetujuan pinjam pakai kawasan hutan lindung untuk pembangunan jalan baru yang menghubungkan Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, dengan Kabupaten Parigi Moutong.

Kepala Dinas Bina Marga Sulawesi Tengah, Syaifullah Djafar, di Palu, Kamis (11/4), mengatakan berdasarkan rencana awal pembangunan jalan tersebut 2006-2008 melintasi taman hutan rakyat (Tahura), hutan lindung dan areal penggunaan lain (APL). Namun setelah diubah sesuai Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) rencana pembangunan jalan tersebut tidak lagi melintas di Tahura.

“Perubahan dilakukan untuk menghindari Tahura tetapi hutan lindung tidak bisa dihindari. Tapi sudah ada persetujuan pinjam pakai kawasan termasuk hutan produksi terbatas,” kata Syaifullah pada acara public expose menuju setengah abad Sulawesi Tengah.

Kamis, 04 April 2013

KURUN EMPAT BULAN TERAKHIR Sigi Jadi Langganan Banjir Bandang

http://www.harianmercusuar.com - Kurun empat bulan terakhir periode tahun 2013 ini, Kabupaten Sigi terus jadi langganan banjir bandang. Sesuai catatan redaksi, empat kasus banjir bandang telah menghantam daerah ini di lokasi berbeda. Penyebabnya, sungai meluap dan airnya masuk ke lahan persawahan petani serta merendam perkampungan warga.

.
Oleh: SANAJI/LKBN ANTARA

Banjir bandang pertama menghantam tiga desa di Kecamatan Dolo Barat pada Senin (31/12) pukul 14.00 siang. Tiga desa tersebut adalah Desa Pewunu, Sibonu dan Desa Kalukutinggu.
Informasi yang diterima redaksi, penyebab banjir adalah air yang berasal dari pegunungan lalu melewati sungai mati. Dari sungai mati tersebut air masuk ke perkampungan warga. Bencana banjir itu mengakibatkan tiga rumah di Desa Pewunu terendam air dan satu rumah di Desa Sibonu, serta satu rumah rusak berat di Desa Kalukutinggu.