#menu { background: #333; float: left; list-style: none; margin: 0; padding: 0; width: 100%; } #menu li { float: left; font: 67.5% "Lucida Sans Unicode", "Bitstream Vera Sans", "Trebuchet Unicode MS", "Lucida Grande", Verdana, Helvetica, sans-serif; margin: 0; padding: 0; } #menu a { background: #333 url("http://i47.tinypic.com/n1bj0j.jpg") bottom right no-repeat; color: #ccc; display: block; float: left; margin: 0; padding: 8px 12px; text-decoration: none; } #menu a:hover { background: #2580a2 url("http://i49.tinypic.com/2vjbz4g.jpg") bottom center no-repeat; color: #fff; padding-bottom: 8px;
Tampilkan postingan dengan label Berita Media. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Media. Tampilkan semua postingan

Senin, 21 Januari 2013

Mercury pollution threatens tourist sites in NTB, C. Sulawesi


Agnes Winarti, The Jakarta Post, Denpasar
 
THEJAKARTAPOST.com - Mercury contamination from artisanal and small-scale gold mining (ASGM) in Sekotong, West Nusa Tenggara (NTB) province, and in Poboya, Central Sulawesi province, threatens the surrounding tourist areas, rice fields, forests and parks, environmental NGO BaliFokus Foundation has stated based on recent findings.

Sabtu, 19 Januari 2013

Galian C Rusak Lingkungan

HARIANMERCUSUAR.com - Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulteng di lokasi penambangan galian C di Desa Loli Oge, Loli Saluran, Loli Pesua dan Loli Dondo Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala, menunjukkan masih terdapat kerusakan area (lahan).

Selasa, 15 Januari 2013

TANTANGAN KEPENDUDUKAN 2013 102 Ribu KK Tak Tamat SD, Separuhnya Menganggur

HARIANMERCUSUAR.com - Akhir Desember 2012, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Palu dalam laporan perkembangan kependudukannya melansir ada 47.493 penduduk Kota Palu yang tidak tamat sekolah dasar (SD). Jika dipresentasekan sekitar 12,3 persen dari total penduduk. (Laporan: Indar Ismail )

Rabu, 09 Januari 2013

DIDUGA PROVOKATOR BENTROK, Oknum Perwira Polisi Diciduk

HARIANMERCUSUAR.com - eorang oknum perwira polisi atas nama Iptu (Pol) Arifin Nusuri ditangkap oleh aparat satuan Brimob, Senin (7/1), karena diduga sebagai provokator dalam bentrok antarwarga Desa Binangga- Padende Kecamatan Morowala Kabupaten Sigi.

Jumat, 04 Januari 2013

Dua Korban Penembakan Polisi di Sigi Masih Dirawat Intensif

METRONEWS.com - Dua warga Desa Kotarindau Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang menjadi korban penembakan Brigadir Kepala (Bripka) Supriyantomasih dirawat intensif di rumah sakit Bhayangkara Polda Sulawesi Tengah.

Salah satunya menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru, Jumat (4/1). Keduanya terkena tembakan polisi pada Selasa 1 Januari 2013

lalu.

Usut Penembakan Warga Sigi

ANTARASULTENG.com - Tokoh masyarakat Kabupaten Sigi mendesak Polda Sulawesi Tengah mengusut oknum polisi yang diduga menembak dua warga, Selasa (1/1).

Kepala Desa Kota Rindau Gasim K Lareke di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Kamis (3/1), mengatakan polisi yang menembak warga itu harus ditindak tegas karena melukai warga sipil tak bersenjata.

Kasus penembakan itu bermula ketika dua anggota polisi sedang melintas di jalan Desa Kota Rindau pada 1 Januari 2013 pagi sekitar pukul 04.30 WITA.

Kamis, 03 Januari 2013

Pemuda Demo Desak Kapolda Sulteng Dicopot

KOMPAS.com - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Forum Umat Islam Peduli Sulteng, Kamis (3/01/2013) turun ke jalan. Mereka mendesak agar Kapolri Jenderal Timor Pradopo mencopot Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana dengan tidak hormat.

Desakan pencopotan ini menyusul kasus-kasus kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap warga sipil yang terjadi di wilayah Polda Sulteng. Para Pemuda ini melakukan long march menuju kantor DPRD Sulawesi Tengah di Jalan Samratulangi. Selain berorasi mendesak agar Kapolda Sulteng turun, mereka juga membagikan selebaran berisi kinerja Kapolda Sulteng Dewa Parsana yang dinilai buruk, terutama dalam penanganan sejumlah kasus kekerasan di wilayah Sulawesi Tengah.

Banjir Besar Ludeskan Harta Warga Kolaka Utara

KOMPAS.com - Banjir hebat yang melanda Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara beberapa hari yang lalu, masih menyisakan kesedihan para keluarga korban rumah rusak dan hanyut. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun bencana itu menyebabkan rumah dan harta benda mereka ludes.

Salah seoang warga korban banjir di Desa Woise, Kecamatan Lambai, Hasmawati menceritakan bahwa saat banjir, ketinggian air mencapai 4 meter dan naik secara bertahap. Sebab, banjir akibat luapan sungai yang berada di permukiman rumah warga dan berlangsung begitu cepat. Warga pun tidak punya kesempatan untuk menyelamatkan harta benda mereka.

Rabu, 26 Desember 2012

Koleksi Museum Sulteng Capai 1.460 Buah

RADARSULTENG.co.id - Hingga saat ini, museum negeri Sulawesi Tengah sudah memiliki 1.760 koleksi, yang terdiri dari berbagai kelas. Koleksi terbanyak ada pada kelas etnografika yakni sebanyak 5.276 buah, dan yang paling minim jumlah koleksinya yakni teknografika hanya sekitar lima buah koleksi. 

Kepala Seksi Pelestarian, Drs Djabar Gani, sejauh ini koleksi yag terinventarisir di Museum Negeri Sulawesi Tengah terbagi dalam sepuluh kelas koleksi. “Yaitu geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, nomismatika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknologi,”tandasnya. 

Senin, 24 Desember 2012

Juni 2013 Listrik PLTA Sulewana Masuk Palu

RADARSULTENG.co.id - Pertengahan tahun 2013 mendatang masyarakat Kota Palu dan sekitarnya akan menikmati listrik dari PLTA Sulewana. Sebab Poso Energy, perusahaan yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sulewana, Kabupaten Poso, menargetkan memasok listrik pada pertengahan tahun 2013.

Dirut Poso Energy Ahmad Kalla mengatakan, untuk tahap awal listrik yang akan disuplai untuk wilayah Tentena dan sekitarnya. Bulan Januari 2013 nanti listrik PLTA Sulewana masuk Kota Poso, dan pada pertengahan 2013 mendatang masuk ke wilayah Palu dan sekitarnya.

Kamis, 13 Desember 2012

Ironis, Regulasi SDA Marjinalisasi Masyarakat Hukum Adat

HUKUMONLINE.com - Meskipun konstitusi, beberapa peraturan perundang-undangan, dan putusan Mahkamah Konstitusi mengakui hak masyarakat adat, praktiknya lewat regulasi pula mereka dimarjinalisasi. Investasi sektor pertambangan dan kehutanan telah membuat masyarakat adat kian terpinggir dan semakin memprihatinkan.

Juli lalu, misalnya, Mahkamah Konstitusi menegaskan jaminan hak masyarakat dalam pengelolaan hutan. Ketika ditemukan sumber-sumber energi dan mineral di suatu kawasan yang dihuni masyarakat adat, lahan itu lambat laun akan menjadi sengketa. Ironisnya, kebijakan pemerintah relatif selalu lebih berpihak pada upaya menggusur masyarakat dari lokasi tersebut. Pimpinan masyarakat adat yang kritis dan pendamping mereka sering menjadi sasaran kriminalisasi. Bahkan tak jarang dihukum di pengadilan.

Minggu, 09 Desember 2012

PELANGGAR HAM, Polisi Urutan Teratas

HARIANMERCUSUAR.com Oknum polisi paling banyak dilaporkan sebagai pelanggar Hak Asasi Manusia (HAM) sepanjang tahun 2012. Ini berbanding terbalik dengan aparat TNI dimana hingga Desember 2012 tidak terdapat laporan terkait pelanggaran HAM.

Berdasarkan pengaduan yang diterima Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Sulteng sepanjang tahun ini, tercatat 39 kasus dugaan pelanggaran HAM.Sebanyak18 kasus di antaranya dilaporkan dilakukan oleh oknum aparat kepolisian, oknum pejabat pemerintah daerah sembilan kasus, perusahaan swasta lima kasus, personal enam kasus dan satu kasus oleh lembaga peradilan.

Kamis, 06 Desember 2012

DIKABUPATEN SIGI,10 Kecamatan Rawan Pangan

HARIANMERCUSUAR.com Sebanyak 10 kecamatan dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Sigi rentan mengalami rawan pangan. Sebanyak tiga kecamatan belum terdeteksi, dan hanya dua kecamatan yang dinyatakan aman soal pangan.

“Walaupun daerah itu penghasil beras yang mengalami surplus, jika harga beras tidak terjangkau hal tersebut bisa dikategorikan sebagai daerah rawan pangan,” kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Sigi, Siti Sudarmi, Selasa (4/12).


Menurut dia, rawan pangan bukan berarti kekurangan beras, akan tetapi ada faktor lain, yaitu faktor kemiskinan sehingga sulit mendapatkan beras.

Selasa, 04 Desember 2012

Separuh Sulteng Rentan Rawan Pangan

HARIANMERCUSUAR.com - Sebanyak 57 kecamatan dari 151 kecamatan di Sulteng ternyata rentan terjadi rawan pangan. Ironisnya, sebagian daerah itu masuk dalam andalan kawasan lumbung pangan.

Dari data diperoleh, 57 kecamatan yang rentan rawan pangan itu dihuni hampir 1 juta penduduk Sulteng, tepatnya 977.878 jiwa. Mengacu sebaran wilayah kecamatan, daerah rentan terbanyak berada di Donggala dan Morowali, masing-masing sepuluh kecamatan. Menyusul Parigi Moutong, Donggala dan Banggai Kepulauan masing-masing delapan kecamatan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel.

Sabtu, 01 Desember 2012

Dosen Untad Di Tangkap, Direktur PT.CMA Di Diamkan Proses Hukumnya



Palu, Sulawesi Tengah
Jumat malam, 23 November 2012 pukul 20.00 Ir. Jamlis Lahandu Msi salah seorang dosen fakultas Pertanian Universitas Tadulako di jemput oleh pihak kepolisian resort Donggala dikediamannya untuk dimintai keterangan terkait dengan dugaan sebagai aktor intelektual dalam kasus pengrusakan alat berat milik PT.Cahaya Manunggal Abadi (PT.CMA) di kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala.

Dalam pemberitaan media lokal dijelaskan bahwa Ir. Jamlis Lahandu Msi ditangkap tanpa melakukan perlawanan merupakan sebuah upaya melemahkan karakter dan menjatuhkan psikologi masyarakat Balaesang Tanjung dalam memperjuangkan hak – haknya. Sebab pada kenyataannya selama ini Ir. Jamlis Lahandu Msi tidak pernah melarikan diri atau gentar sedikit pun sejak beliau dikabarkan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) oleh pihak kepolisian resort Donggala. Bahkan selama ini, beliau tetap menjalankan tugasnya sebagai dosen.

Tunggakan Raskin Ingin Dikaburkan

www.harianmercusuar.com - Asisten II Setdaprov Sulteng, Dr Elim Somba menegaskan bahwa tunggakan pembayaran raskin di Sulteng untuk tahun 2010 dan 2011 sudah lunas. Nyatanya, menurut Bulog, tunggakan raskin tahun 2010 dan 2011 masih ada.
Oleh: BJ Sri Hafsah/Misbah Hidayat/Ramlan

Kasie Persediaan Raskin Divisi Regional Bulog Sulteng, Hartono mengatakan, tunggakan raskin tahun 2010 tercatat sebesar Rp191.591.346 yang berasal dari Kabupaten Tolitoli. Sementara tunggakan tahun 2012 sebesar Rp105.034.000 yang berasal dari tunggakan raskin di wilayah Luwuk Rp96.507.000 dan Wilayah Tolitoli sebesar Rp8,527.000. Dengan demikian, total tunggakan untuk tahun 2010 dan 2011 sebanyak Rp296.625.346.

Jumat, 23 November 2012

Tunggakan Raskin Rp 23 M

LPA. Awam Green, Sulawesi Tengah,
MERCUSUAR.com - Piutang (tunggakan pembayaran) Beras untuk Rumah Tangga Miskin (Raskin) Perum Bulog Devisi Regional Sulteng, hingga 20 November 2012 mencapai Rp23,152 Miliar (M). Piutang raskin ini berasal dari tunggakan pembayaran raskin kepada Bulog Sulteng sejak tahun 2010.

Menurut Divre Bulog, tunggakan pembayaran raskin ke Bulog Sulteng terjadi di seluruh daerah di Sulteng. Pada tahun 2012, tunggakan terbesar berasal dari Kabupaten Morowali sebesar Rp 2.991.552.000, disusul Kabupaten Parigi Moutong sebesar Rp 2.601.936.000 dan Kabupaten Banggai sebesar Rp 1.956.786.000.

Kamis, 22 November 2012

Pelayanan Dikeluhkan, Dokter di Puskemas Ampana Timur Hanya Satu Orang

Tojo Una una (Touna) - Sulawesi Tengah,
HARIANJAYAPOS.com - Puskesmas Ampana Timur Kabupaten Tojo Una una (Touna) sudah lama menjadi keluhan masyarakat, karena pelayanannya seharusnya dimulai pukul 08.00 Wita, ternyata molor hingga pukul 10.00 Wita. “Pelayanan di Pukesmas Ampana Timur molor, baru buka pukul Sembilan bahkan pukul sepuluh,” warga yang datang berobat ke pusat kesehatan itu.

Bahkan, lanjutnya, Puskesmas ini juga terkadang tidak ada dokternya, hanya dilayani oleh perawat. Seharusnya, selalu ada dokter yang standby.

Menganggapi keluhan warga tersebut, Kepala Pukesmas Ampana Timur, Dr Nelly K Wumu SKM, mengakui kalau selama ini pukesmas yang dia pimpin memang kekurangan tenaga dokter.

Kopi Arabika Terancam Punah dalam 70 Tahun

KOMPAS.com - Studi yang dilakukan oleh ilmuwan dari Royal Botanic Gardens, Kew (Inggris); dan Ethiopia, melaporkan bahwa kopi arabika (Coffea arabica) liar terancam punah dalam 70 tahun karena perubahan iklim. Hasil studi ini dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, Rabu (7/11/2012).

"Skenario terburuk, seperti yang didapatkan dari analisis kami, arabika liar dapat punah pada tahun 2080. Hal ini seharusnya menjadi peringatan bagi penentu kebijakan terhadap kerentanan spesies ini," kata Justin Moat, Kepala Informasi Spasial di Royal Botanic Garden, yang terlibat riset.

Selasa, 20 November 2012

Terisolasi, Warga Sulit Distribusikan Hasil Panen

Morowali, Sulawesi Tengah
METRONEWS.com - Sejumlah desa di Morowali, Sulawesi Tengah, terisolasi. Warga pun jadi sulit mendistribusikan hasil panen berupa padi. Padahal, desa-desa tersebut menghasilkan lebih 600 ton beras setiap tahun dan siap didistribusikan.

Infrastruktur jalan dan jembatan tak memadai, satu di antaranya Desa Togo. Warga terpaksa membuat rakit untuk mengangkut hasil pertanian dan kebutuhan pokok. Mereka pun menggerakkan tali pada rakit untuk menyeberangi sungai yang lebarnya mencapai lebih 100 meter. Namun bila arus deras, tak ada warga yang berani menyeberang.