Hingga kini, oknum
polisi penembak Masdudin (Sando) pada tanggal 18 Juli 2012 belum terungkap.
Tragedi tersebut terjadi saat polisi dengan kekuatan 1 SST Brimob Polda
Sulteng, 1 SST Dalmas Polres Donggala, 1 SST Kerangka Polres Donggala dan 5 Unit
Pam tertutup masuk ke desa Malei kecamatan Balaesang Tanjung dengan melakukan
tindakan penembakan dan penangkapan sejumlah warga.
Atas peristiwa ini,
banyak kalangan masih meragukan independensi dan keseriusan Kapolda Sulteng
dalam melakukan pengusutan secara internal. Olehnya hanya berharap penyelidikan
tersebut dapat dilakukan secara profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai
keadilan.